-->

Hati yang Galau itu Baik


Suara merdu hanya bisa diketahui memakai telinga, bukan mulut. :)

Untuk mengukur panjang ruangan gunakanlah meteran.

Apa jadinya jika yang digunakan adalah timbangan? Hmmm…yang pasti hasilnya tidak akan sesuai dengan yang kita harapkan. Artinya, menganalisa sesuatu haruslah dengan instrumen yang pas.

Lalu, bagaimana menganalisa Surga dan Neraka?

Tarik nafas dalam-dalam, tahan dan keluarkan. Lakukan teratur hingga rileks, tenang, kemudian pahami bahwasanya :

Surga dan Neraka tak bisa dinalar. Akal, bukanlah instrumen untuk mengenalnya, melainkan hati. Jadi jika hati itu masih tertutup maka hati itu tak akan pernah memahami Surga dan Neraka.

Hati yang terbuka tak akan dirundung kegalauan. Jika hati masih sering galau (=risau, susah, sedih, dsb), maka hati itu belum bisa melihat Allah.

Sebenarnya GALAU itu baik, ( lho kok malah ngomongnya gini?) galau yang saya maksud bukan galau yang setiap hari dialami anak muda pada umumnya, tapi galau yang saya maksud adalah :

 G  o d
 A  l w a y s
 L  i s t e n i n g
 A  n d
 U  n d e r s t a n d i n g

Sebuah keyakinan dalam hati kita bahwa Allah PASTI senantiasa Mendengarkan dan Memahami diri kita, Mendengarkan do'a² kita, Mengabulkan do'a² kita, selama kita YAKIN dan sehati/sejalan antara do'a dan usaha. So, GALAU is ok. Galau itu baik. :)


Sumber

0 Comments

Titik Visual | Copyright 2024 | by Temabanua