Top-ads

ads

Motivasi Diri

By | 2 comments
Motivasi diri adalah kegiatan yang dilakukan seumur hidup.

Ah, masa’ sih? Memangnya motivasi diri harus seumur hidup ya?

Iya, memotivasi diri memang harus seumur hidup kalau Anda ingin sukses.

Pernah melihat bayi yang sedang belajar jalan? Ketika belajar jalan, berapa kali si bayi jatuh bangun?

Ya, nggak tahu. Saya nggak pernah ngitung kok … hehehe ….^^'

Setiap kali terjatuh, si bayi akan bangkit, berusaha lagi, dan terus berusaha sampai akhirnya bisa berjalan dengan tertatih-tatih. Coba Anda bayangkan, seandainya si bayi putus asa saat terjatuh, “Ah, aku jatuh melulu. Kayaknya aku memang nggak punya bakat untuk bisa jalan. Aku sudah nyoba berkali-kali, tetap saja jatuh terus.”

Menakjubkan kalau ada bayi yang berpikir begitu. Lebih menakjubkan lagi, ternyata nggak ada bayi yang kapok belajar jalan meskipun kepalanya sudah terbentur kursi, meskipun kaki kanannya sering menginjak kaki kirinya sendiri. Mungkin malah ibunya yang sport jantung saat melihat kepala si bayi benjol. Tapi, itu pun hanya sesaat. Orang-orang di sekeliling si bayi selalu memberi semangat, “Ayo nak, kamu pasti bisa. Ayo, langkahkan kaki kanan. Pelan-pelan saja. Ya, bagus. Jangan menyerah sekarang. Nanti kamu akan tahu enaknya kejar-kejaran.”

Dari tertatih-tatih, jatuh bangun, pantang menyerah, tak pernah putus asa, akhirnya si bayi bisa berlari-lari riang. Bahkan, nantinya dia bisa mengejar layang-layang putus di tengah jalan raya kalo sudah gede.

Saat bayi, kita adalah makhluk yang paling pantang menyerah dan tidak mengenal putus asa. Meskipun bayi tidak mengenal arti fokus, dia telah melakukannya tanpa banyak teori.

Usia pun bertambah. Si bayi menjadi anak-anak. Saatnya belajar naik sepeda. Jatuh bangun  kembali dialami. Bahkan, mungkin sampai luka-luka di lutut, di siku, dan bagian tubuh lainnya. Apakah dia menyerah? Tentu tidak, kan? Karena dia bisa membayangkan enaknya naik sepeda. Dia tahu, kegigihannya akan mendapat balasan kenikmatan yang bisa dia dapat. Jadi, dia terus berlatih sampai lancar.

Suatu waktu, si anak mendapat mainan baru. Mainan apa? Dia punya HP sendiri. Wah, senangnya. Lagi-lagi, dia belajar. Bagaimana sih supaya HP bisa digunakan untuk nelpon? SMS? Dan fungsi lainnya. Dia akan berusaha belajar menggunakan HP dari orang lain yang sudah bisa, atau membaca langsung dari buku manual, atau otak-atik sendiri. Intinya, kemauannya untuk bisa dan rasa penasarannyalah yang mendorong dia untuk belajar.

Masih banyak contoh lainnya di kehidupan kita bahwa kita terus belajar sesuai dengan minat kita. Nah, masalahnya setelah dewasa, masih adakah keteguhan bayi dalam diri kita? Saat gagal atau terpuruk, masih adakah semangat untuk bangkit? Masih adakah rasa penasaran dalam diri kita untuk mencoba hal-hal baru?

Bila jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah TIDAK, sudah saatnya Anda mengambil keputusan untuk menjadi bayi lagi. Agar Anda mampu bangkit kembali ketika terjatuh. Agar Anda bisa melihat kegagalan sebagai hal yang wajar. Agar Anda bisa membayangkan kenikmatan yang Anda raih dari kebangkitan Anda. Agar Anda tetap memelihara rasa ingin tahu dan rasa penasaran. Agar Anda … … … … (silakan titik-titik itu diisi sendiri ya, (^_^)'.



Sumber : http://motivasi-inspirasi-fadexda.blogspot.com
Newer Post Older Post Home

2 comments:

  1. klo bukan dari diri kita sendiri siapa lagi yang bisa memotivasi. semua berawal dari niat diri sendiri.

    ReplyDelete